Ternyata kadar testosteron yang tinggi tidak membuat pria lebih sukses

Ternyata kadar testosteron yang tinggi tidak membuat pria lebih sukses
Ternyata kadar testosteron yang tinggi tidak membuat pria lebih sukses
Anonim

Dipercaya bahwa kadar testosteron yang tinggi mempengaruhi kesuksesan pria. Tetapi tim ilmuwan internasional telah menunjukkan bahwa ini bukan masalahnya.

Gambar
Gambar

Beberapa penelitian telah menghubungkan kadar testosteron pada eksekutif pria dengan tingkat keberhasilan sosial ekonomi mereka. Telah ditemukan bahwa kadar testosteron sebenarnya lebih tinggi pada pria dengan gelar sarjana dan kewirausahaan.

Namun, diketahui juga bahwa adanya korelasi tidak berarti adanya hubungan sebab akibat. Meskipun ada bukti bahwa testosteron dapat membuat seseorang lebih agresif dan menghindari risiko, kualitas ini berpotensi berguna di pasar tenaga kerja.

Tetapi ada pendapat bahwa bukan tingkat testosteron yang lebih tinggi yang mengarah pada kesejahteraan finansial, tetapi, sebaliknya, situasi sosial-ekonomi yang menguntungkan meningkatkan testosteron. Dan ada penjelasan untuk ini. Dengan demikian, diketahui bahwa status sosial yang rendah menyebabkan stres kronis yang pada gilirannya dapat menurunkan kadar testosteron. Tingginya kadar hormon ini juga terkait dengan kesehatan yang baik, yang dapat berkontribusi pada hasil yang lebih baik dalam hidup.

Para ilmuwan dari University of Bristol (UK) dan Universitas Sains dan Teknologi Norwegia mempelajari data dari Biobank Inggris pada 306.248 orang dan menganalisis varian genetik yang terkait dengan testosteron. Mereka kemudian memeriksa bagaimana pilihan ini berkorelasi dengan status sosial ekonomi peserta, termasuk pendapatan finansial, pencapaian pendidikan, harga diri, dan kesehatan secara keseluruhan. Karya itu diterbitkan dalam jurnal Science Advances.

Seperti dalam penelitian sebelumnya, pria dengan kadar testosteron yang lebih tinggi telah terbukti memiliki pendapatan yang lebih tinggi, tinggal di lingkungan yang lebih makmur, dan lebih mungkin untuk lulus dan memiliki pekerjaan bergengsi daripada mereka yang kekurangan hormon.

Namun, pada wanita, kadar testosteron yang tinggi dikaitkan dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah, pendapatan yang lebih rendah, tinggal di daerah miskin, dan lebih sedikit peluang untuk mendapatkan gelar sarjana. Namun demikian, para ilmuwan belum mengidentifikasi mekanisme genetik pengaruh testosteron pada semua faktor ini, sehingga mereka menyimpulkan bahwa peningkatan levelnya mungkin bukan penyebab, tetapi konsekuensi dari kesejahteraan umum pada pria.

Popular dengan topik