Fisikawan di Washington State University telah mengembangkan aerogel yang dapat digunakan sebagai katoda murah dalam sel bahan bakar hidrogen. Hal ini dilaporkan dalam jurnal Advanced Materials.

Aerogel adalah kelas bahan gel di mana fase cair digantikan oleh fase gas. Salah satu sifat unik aerogel adalah insulasi termalnya yang tinggi, yang memungkinkannya digunakan dalam produksi peralatan dan cat pemadam kebakaran. Area permukaan internal yang sangat besar dan porositas juga menjadikannya kandidat untuk katalis alternatif dalam sel bahan bakar.
Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan telah menciptakan aerogel dengan inklusi tembaga. Proses pembuatan bahan melibatkan penghapusan satu tahap fase cair dari hidrogel dengan pengenalan logam. Pada saat yang sama, periode untuk menghilangkan fase cair dikurangi dari tiga hari menjadi enam jam. Menurut rekan penulis Zhengzhou Zhu, mempercepat prosedur adalah "keuntungan besar untuk produksi skala besar."
Dia mencatat bahwa aerogel jenis baru dapat digunakan sebagai katoda dalam sel bahan bakar. Fitur bahan memungkinkan untuk mengurangi jumlah logam mulia yang dibutuhkan untuk reaksi. Secara tradisional, peran katalis dalam elemen semacam itu dimainkan oleh platinum atau paladium, tetapi penggunaan industrinya tidak praktis: misalnya, biaya hanya satu ons platinum adalah sekitar 1, 1 ribu dolar.
Sel bahan bakar hidrogen adalah perangkat elektrokimia yang mengubah energi reaksi menggabungkan hidrogen dengan oksigen secara langsung, melewati proses pembakaran. Efisiensi energi (efisiensi) perangkat tersebut lebih tinggi dari instalasi tradisional, dan dapat mencapai 90 persen. Selain itu, mereka lebih ramah lingkungan dan lebih kompak. Sel bahan bakar hidrogen dapat digunakan, misalnya, sebagai sumber daya.